Seuntai Kata Renungan Bagi IMMawati

Dinamika zaman dan arus perkembangan global memberi efek pada berbagai aspek
pemikiran dan gerakan perempuan. Dalam beberapa dekade waktu sejak tahun 1960-an di negara-negara Eropa telah melakukan berbagai aksi sebagai bentuk pemberontakan terhadap kondisi yang dianggap membelenggu ruang gerak perempuan. Lahirnya gerakan feminis dengan berbagai corak gerakan beserta ideologi yang melatarinya ; yang sebagian besar aktivis yang peduli akan hal ini memberi respek yang berbeda-beda, tentunya sangat dipengaruhi oleh sudut pandang agama, budaya, dan berbagai disiplin ilmu yang lain.

Fenomena kontemporer dengan berbagai sajian peristiwa dan wacana-wacana yang bersinggungan dengan masalah perempuan adalah realitas yang mesti diteropong secara multiperspektif. Pengkajian yang mendalam tentang isu keperempuanan dewasa ini mesti disandarkan pada landasan prinsip Agama yang kita pahami. Aksi yang lahir sebagai bentuk penyikapan kita adalah pilihan gerakan yang berorientasi pada proses penyadaran yang tidak bersifat tentatif-reaksioner.

Gerakan IMMawati mesti tetap istiqomah pada sebuah prinsip awalnya yakni melakukan proses transformasi nilai yang berorientasi pada pembinaan kader IMMawati menuju kesadaran kolektif kolegial. IMMawati di antara elemen gerakan perempuan lainnya berbeda secara ideologis dan teologisnya. Dua hal ini sangat prinsip dalam tubuh gerakan IMMawati, militansi kader dan progressifitas gerakan adalah interpretasi dari dua hal di atas (ideologi-teologi), yang mesti diterjemahkan dalam praksis gerakan.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi yang bertanggung jawab terhadap pembentukan moralitas bangsa, ikut prihatin terhadap berbagai fenomena yang menimpa bangsa ini, khususnya kasus dunia perempuan yang setiap saat menjadi berita terlaris di setiap media-media. Eksploitasi wanita adalah hal yang lumrah dalam tradisi bangsa ini atas dalih kebebasan HAM, budaya kritisme kaum perempuan terkadang lahir tidak murni menyuarakan perbaikan terhadap nasib perempuan itu sendiri, tetapi justru menambah deret panjang permasalahn yang ada.

Ketika menilik sejarah Rosulullah dalam mendakwahkan Islam bersama para sahabiyyah, betapa Islam adalah ajaran yang sempurna dan paripurna dalam menyelesaikan kompleksitas permasalahan yang mendera umat manusia dalam segala lini kehidupan. Saya melihat, ada keterlibatan secara ideologi yang mengiringi setiap permasalahan yang muncul kepermukaan, isu global dengan berbagai antek-anteknya mesti diwaspadai dengan melakukan proses pembendungan secara dini.

IMMawati ke depan diharapkan mampu menjadi kreator-kreator sejati dengan membawa nilai-nilai profetisme gerakan dalam melakukan proses perubahan secara terpadu dn berkesinambungan, sehingga ke depan gerakan IMMawati diharapkan mampu berakselerasi dengan kondisi zaman yang ada tanpa harus tercerabut dari akar transendental yang dipahami secara prinsipil.

IMMawati dengan trikompetensi dasar yang dimiliki adalah sebuah potensi untuk mengemban misi persyarikatan. Kesadaran tauhid tidak dipahami secara statis-evolusioner, tetapi ia adalah spirit dinamis-revolusioner yang mampu melahirkan pemimpin yang visioner dalam mengawal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Realitas yang terjadi hari ini krisis kepemimpinan yang melanda tubuh IMM adalah sebuah persoalan serius yang mesti ditangani secara bersama oleh mereka yang memakai baju kebesaran kader sejati Muhammadiyah, tak terkecuali IMMawati.

 “Wahai IMMawati pejuang sejati, bangkitlah !!! Sumbangkan tenaga, pikiran dan suaramu untuk sebuah perubahan bagi bangsa ini”

Oleh : Immawan Satrio Pratama/ IMM FKM ‘07

oleh karena itu betapa pentingnya peranan IMMAWATI untuk menjaga bersih kaum perempuan yang selama ini tertindas oleh gender yang telah dibahas sebelumnya, peranan IMMAWATI juga memunculkan semangat para pejuan perempuan yang salah satunya IMMAWATI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar