A Letter to My Harasser

immoral deeds and sexual harassment done by Piet Hizbullah Khaidir is obviously one of the moral crisis symptoms, which is extremely harming the female victims.

Hello sir,

I do not know your name, but you passed by me a week after Eid-ul-Fetr in the Bazaar in Kabul. You might remember me. I was the young woman wearing a white scarf and a long red embroidered tunic with dark pants.    

 I was standing by a vegetable stand and bargaining the price of fresh mint when you passed me and nonchalantly pinched my bottom. I turned red. The old man who was selling vegetables noticed but didn’t say anything. He probably sees this every day.  




Peringati Hari Kartini Aktifis Perempuan IMM Suarakan, “ Stop Eksploitasi Terhadap Perempuan”.

PIET HIZBULLAH KHAIDIR, INGAT BAIK-BAIK SEGALA PERBUATANMU YANG MENYAKITI PEREMPUAN...!!!!  SEGALA PERBUATAN PELECEHAN SEKSUALMU KEPADA PEREMPUAN...!!!
PIET HIZBULLAH KHAIDIR, ALAT KELAMIN DI SELANGKANGANMU ITU SAKSINYA...!!!
  

Asahan – Sinindo : Memperingati hari Kartini yang jatuh hari ini, Minggu (21/4/2013), aktivis perempuan yang tergabung dalam Korps Immawati Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Asahan – Tanjung Balai menggelar aksi damai di perempatan jalan Imam Bonjol – Sisingamangara (Simpang Lampu Merah) dan Tugu Perjuangan Jalan Imam Bonjol Kisaran.



Biadab! MF Perkosa Remaja Putri di Lingkungan Masjid di Ciputat

**kasus ini mirip dengan kasus Piet Hizbullah Khaidir (mantan Ketua Umum IMM - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), diketahui Piet Hizbullah Khaidir melakukan perbuatan pelecehan seksual kepada beberapa perempuan, tanpa mau mempertanggungjawabkan perbuatannya.
 
Jakarta - MF (25) tengah diburu polisi. Pria yang berprofesi sebagai penjaga masjid itu dilaporkan atas perbuatan pemerkosaan. Dia memperkosa seorang remaja putri berusia 13 tahun. MF melakukan tindakan keji itu di lingkungan masjid perumahan elite di Ciputat.

"Korban saat itu sedang kerja bakti di masjid, lalu dipanggil pelaku MF dan diajak melakukan hubungan suami istri," jelas Kasubag Humas Polres Jaksel Kompol Aswin saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (23/4/2013).

Kasus pemerkosaan itu terungkap saat kakak remaja itu membaca buku harian korban. Di buku harian itu, korban mencurahkan tindakan biadab MF. Kakak korban yang membaca buku harian itu mengklarifikasi dan korban membenarkan.

"Perbuatan itu di lakukan tiga kali di kamar di lingkungan masjid. Pelaku kan merbot masjid, jadi dapat kamar di sana," tutur Aswin.

Korban melaporkan kejadian itu ke Polres Jaksel pada 2 April lalu. Polisi sudah memeriksa 5 saksi dan juga korban. "Pelaku kabur, jadi masih kita kejar," imbuh Aswin.

Penyidik sudah melakukan visum pada korban dan ditemukan kekerasan seksual. "Tersangka kita nyatakan DPO, buron," tutupnya.
 

Hak Kaum Perempuan Itu Harga Mati

kepada Piet Hizbullah Khaidir, salahkah bila kami membela harga diri kami, harga diri perempuan-perempuan yang sudah kamu rampas kehormatannya !!!
 
Wanita dijajah pria sejak dulu
Dijadikan perhiasan sangkar madu
Namun adakala pria tak berdaya
Bertekuk lutut di sudut kerling wanita...

Petikan lagu fenomenal berjudul Sabda Alam ciptaan Hendri Rotinsulu itu memang menjadi inspirasi Elida Djazman (72) perempuan aktivis yang juga istri (alm) Djazman Al Kindi, Rektor pertama UMS. Meski usianya tak lagi muda, tapi semangatnya untuk terus memperjuangkan hak kaum perempuan tak pernah padam. Bahkan ia ingin sekali mewujudkan mimpi RA Kartini yang secara gigih berjuang mewujudkan emansipasi perempuan.
  

Seksualitas (bukan) titik tumpu kekerasan


Konstruksi Seksualitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia seksualitas diartikan sebagai ciri, sifat atau peranan seks, dorongan seks maupun kehidupan seksnya, berbeda dengan seksual yang lebih diartikan berkenaan dengan seks (jenis kelamin) atau perkara persetubuhan laki-laki dan perempuan. Sehingga cakupan bahasannya lebih komplek seksualitas daripada seksual. Jelasnya seksualitas merupakan konstruksi sosial atas konsep tentang nilai, orientasi, dan perilaku yang yang berkaitan dengan seks. Selain merujuk pada kondisi fisik dan biologis, seksualitas juga merujuk pada identitas pribadi dan sosial manusia. Karena dikonstruksikan secara sosial, maka dalam kelompok masyarakat dan konteks yang berbeda, dapat memiliki makna yang berbeda pula. Konstruksi sosial ini dapat berubah sesuai perubahan ideologi dan dinamika yang terjadi di suatu lingkungan masyarakat (ruang, waktu dan fluktuasi masyarakat).

Seksualitas memang menjadi alat analisa penting jika kita ingin mengurai masalah kekerasan, seperti halnya kita menggunakan gender sebagai alat analisa terhadap tindak diskriminasi dan marginalisasi terhadap perempuan. Atribut seksualitas yang dikenakan jauh ketika seseorang sudah berada dalam kandungan sang ibundanya. Ketika alat analisa kedokteran menaksir jenis kelamin si cabang bayi, maka otomatis kedua orang tuanya akan mempersiapkan perlengkapan bayi sesuai hasil taksiran dokter, begitu pula dengan nama anak yang dipersiapkan oleh orang tua sebelum dia lahir. Dalam nama tersebut terdapat doa kedua orang tua yang sudah dialurkan dalam konstruksi seksualitas misal untuk nama cowok lebih disandarkan pada perkasa, pemimpin, kuat, gagah dan sebagainya. Begitu pula untuk cewek misal nama-nama yang bermakna suci, lembut, cantik, bunga dan sebagainya.

Perempuan sebagai Terdakwa

“Saya sayang kepada perempuan, 
saya menaruh perhatian besar kepada nasibnya, 
karena dia tidak dihargai, dan ditindas 
seperti yang masih terdapat dalam banyak negeri di dalam abad terang ini”
(Surat Kartini kepada NY abendanon-mandri dan suaminya)

Kekerasan terhadap perempuan kembali berulang di negeri ini. Setelah ada perempuan melaporkan pelecehan seksual yang terjadi di antrian busway, kini muncul kasus pemerkosaan di angkutan umum di Jakarta lagi. Kasus ini membuktikan kembali bahwasannya perempuan menjadi sosok yang ditindas oleh sistem kapitalisme, modernisme dan juga kebijakan publik. Sistem alat transportasi modern dengan berbagai keunggulannya ternyata membawa dampak pada sistem hubungan masyarakat yang membawa konsekuensi pada kebijakan yang menyudutkan kembali perempuan.

Perempuan setelah abad 19 pasca revolusi industri, membawa mereka bermigrasi ke ruang publik dengan menunjukkan eksistensinya memasuki dunia kerja, ternyata harus dibayar mahal dengan berbagai resiko dan perjuangan yang cukup panjang. Bahkan hingga kini, perempuan adalah objek yang sangat massif bagi dunia industri. Hadirnya industri menghidupi perempuan namun tanpa sadar menjadikan ia mangsa yang empuk bagi penjajahan cultural dan ideologis. Betapa kita dilihatkan fenomena di kota-kota besar, perempuan dengan profesi sebagai sekretaris, buruh pabrik, dan juga artis mereka mau tidak mau dihadapkan pilihan yang sulit antara materi dengan persoalan tubuhnya. Sehingga dari cara bergaya, cara berpakaian dan aturan dunia industri menuntut mereka tampil erotis.


Ketua Umum PP Muhammadiyah: Pejabat Seperti Bupati Aceng Jangan Diberi Kesempatan

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin menyesalkan perilaku pejabat yang sewenang-wenang terhadap perempuan. Ia ingin pejabat seperti itu jangan diberi kesempatan tampil di muka publik agar pelanggaran tidak menjadi hal biasa.

Perilaku tersebut dicontohkan seperti nikah siri yang dilakukan Bupati Garut, Aceng HM Fikri terhadap mantan istri yang dinikahinya empat hari, Fany Octora. Serta kasus KDRT yang dilakukan Wakil Wali Kota Magelang, Joko Prasetyo terhadap istrinya Siti Rubaidah.
*contoh nyata lain adalah kasus pelecehan perempuan yang dilakukan Piet Hizbullah Khaidir (mantan Ketua Umum IMM). Yang bersangkutan ini dikenal mempunyai banyak masalah dengan perempuan, sehingga sangat pantas untuk tidak diberi kesempatan di muka publik.

"Sekarang sanksi moral sudah tidak ada lagi. Ini berbahaya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Jadi harus ada aturan terhadap pejabat-pejabat yang melanggar etika, jangan kemudian dimudahkan dan dibiarkan tampil di publik seolah-olah tidak bersalah," cetus Din Syamsudin.